Kasus Perundungan Akibatkan Gegar Otak Tak Kunjung Selesai, Ortu Korban Kecewa Sikap Sekolah dan Disdik Pesawaran

Kasus Perundungan Akibatkan Gegar Otak Tak Kunjung Selesai, Ortu Korban Kecewa Sikap Sekolah dan Disdik Pesawaran

wartapalapa
Jumat, 22 November 2024

  


Warta-palapa.com, Bandarlampung 

Kasus kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi, kali ini menimpa CDP (15), seorang siswa SMP Satap 10 Pesawaran. 


Akibat perundungan yang dialaminya, CDP mengalami gegar otak dan harus menjalani perawatan intensif. 


Ironisnya, hingga saat ini para pelaku masih bebas berkeliaran dan belum ada tindakan tegas dari pihak sekolah maupun dinas terkait.


Peristiwa kekerasan ini terjadi pada Februari 2024 lalu. CDP yang merupakan siswa pindahan menjadi sasaran bullying karena agama dan statusnya sebagai siswa baru. 


Akibat penganiayaan tersebut, CDP mengalami trauma berat, kesulitan belajar, dan hingga kini masih membutuhkan perawatan medis.


Meskipun pihak sekolah sempat mengeluarkan pernyataan akan kooperatif dalam proses hukum, namun nyatanya tidak ada tindakan nyata yang dilakukan. 


Mantan Kepala Sekolah, ER, bahkan terkesan lepas tangan dan menyarankan untuk menghubungi kepala sekolah yang baru. 


Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran juga dinilai lamban dalam merespon kasus ini. 


Meskipun mengetahui kejadian tersebut, dinas terkait tidak memberikan bantuan yang berarti kepada korban. 


"Dinas pendidikan Kabupaten Pesawaran seakan  lepas tangan dengan masalah CDP,  padahal masalah ini dinas pendidikan tahu, namun tidak tergerak hatinya dan tidak memiliki pri kemanusiaan dengan menjawab masalah ini silakan hubungi Polres Pesawaran dan ibu Er," ungkap Supria, Korcab Disdik Pesawaran. 


Sementara, orang tua CDP, Benny Kriswantoro dan Retno Wulansari, merasa sangat kecewa dengan sikap pihak sekolah dan dinas pendidikan Saat di konfirmasi oleh awak media di kediamannya, Jum'at (15/11/2024) lalu. 


Mereka berharap ada pihak yang mau membantu mereka mendapatkan keadilan.


"Kami butuh keadilan dan butuh bantuan semua pihak terkait untuk dapat membantu benar-benar bekerja serius untuk menangkap pelaku dan membantu perobatan dan psikis anak kami," ujar Benny. 


Pihak keluarga juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Pesawaran. 


Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang signifikan dari pihak kepolisian. 


Wakapolres Pesawaran yang dikonfirmasi oleh awak media enggan memberikan keterangan terkait kasus ini. (Tim)