Warta-palapa.com, Garut
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Monumen Perajin Bendera Merah Putih di Desa Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Senin (22/08/2022).
Monumen yang diinisiasi oleh Kapolres Garut ini berdiri megah di desa yang dikenal se-Nusantara sebagai Desa perajin bendera Merah Putih.
"(Monumen) ini diinisiasi oleh Kapolres Garut yang didukung oleh Bupati Garut dan Gubernur Jabar," kata Ridwan Kamil.
Leles merupakan daerah yang dikenal sejak puluhan tahun sebagai sentra perajin bendera Merah Putih.
Sebagian besar warga Leles merupakan perajin bendera. Omset mereka meningkat tajam ketika memasuki peringatan Kemerdekaan RI. Pemesannya tak hanya warga Jabar, melainkan hingga seluruh pelosok negeri.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil berharap, diresmikannya Monumen Perajin Bendera Merah Putih yang menjadi kebanggaan Indonesia ini semakin menguatkan identitas wilayah. Dampaknya perekonomian warga bisa meningkat.
"Ini kebanggaan, kita viralkan, sehingga pascapandemi ini UMKM Leles yang fokus di bendera bangkit dan mengharumkan nama Garut, Jabar ke seluruh Nusantara," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kang Emil memberikan masukan kepada para perajin bendera Merah Putih Leles.
ain memproduksi bendera, perajin juga disarankan membuat produk kerajinan lain, tapi tetap dengan nuansa Merah Putih. Ia mencontohkan, produk suvenir khas Garut lainnya, tapi ada benderanya ataupun warnanya Merah Putih.
"Buat perajin jangan fokus hanya bendera, bikin misalkan suvenir Garut, tapi ada benderanya. Jadi Merah Putihnya diterjemahkan ke semua produk kerajinan dengan warna Merah Putih," tuturnya.
Dengan begitu, pasar akan semakin luas tanpa menghilangkan identitas produk khas dari Kecamatan Leles.
"Pasarnya akan lebih luas. Pokoknya semua yang tema Merah Putih harus teridentikkan dengan Kecamatan Leles," usul Kang Emil.
Di sela peresmian monumen, Kang Emil sempat bertemu keluarga dari perajin bendera Merah Putih Leles yang meninggal dunia saat berjualan di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia pun bersama Kapolda Jabar menyerahkan tali asih sebagai rasa dukacita. (Humas Jabar)